Meski aku pemalu dan pendiam, aku mempunyai gairah
Sex yang sangta tinggi. Aku sering melampiaskannya dengan menonton film porno.
Aku selalu membayangkan bagaimana nikmatya setiap adegan film porno yang aku
tonton. Dan sesekali aku melampiaskannya dengan mengocok penisku sendiri sampai
lama, hingga akhirnya keluarlah pejuhku yang banyak sekali.
Dari satu teman dekatku dikampus ternyata ada satu
cewek yang naksir denganku namun si cewek hanya memendamnya saja karena si
cewek gak mau mulai berkenalan lebih dulu. kemudian aku meminta sahabtku untuk
memberitahu tentang sicewek tersebut dan aku ingin melihatnya dulu. Ketika aku
minta untuk menunjukkan anaknya, kebetulan penampilannya sesuai degan seleraku.
Tinggi tubuhnya sama denganku, rambut panjang, kulit putih bersih, wajah
menarik, ukuran toketnya juga pas dengan seleraku, dan badannya padat berisi.
Sebut saja namanya Putri. Sejak itu setiap kali aku melihatnya, aku sering
berpikiran edan, yaitu membayangkan bisa bersetubuh dengannya. Sebaliknya bila
ia melihatku, sikapnya biasabiasa saja, walaupun aku tahu sebenarnya dia
menyukaiku.
Pada suatu hari yang tak terduga olehku, seolah-olah
keinginanku dikabulkan (masa?). Saat kuliah usai pada jam 7 malam, selepas
keluar ruangan aku hendak untuk mencuci muka, sekedar menyegarkan diri. Aku
menuju WC kampus yang kebetulan letaknya agak menyendiri dari peradaban kampus.
Sampai disana aku mendapati beberapa orang yang juga akan mempergunakan kamar
mandi. Selagi menunggu giliran, aku ingin buang air kecil dulu, tapi kamar
mandi sedang dipakai. Praktis aku urungkan saja.
Begitu tiba giliranku, aku hendak menuju ke arah
kran, tiba-tiba dari arah pintu kamar mandi yang tertutup tadi keluarlah seorang
cewek yang selama ini kusukai dan dia juga mengincarku. Aku sangat tekejut
melihatnya, sikapku hampir salah tingkah, begitu pun dengan dia. Kami saling
bertatapan mata dan terdiam beberapa saat. Kemudian dia sedikit tersenyum
malumalu. Kok dia ada disini sih?, Pikirku. Akhirnya aku memberanikan diri
untuk memulai percakapan.
La, ngapain elo masuk ke WC cowok? tanyaku penuh
rasa heran.
Ehh.. itu.. ehmm.. tempat cewek penuh semua, makanya
gue ke sini..
Emang yang di lantai bawah juga penuh?, tanyaku.
Padahal dalam hati aku merasa mendapat kesempatan
emas.
Iya. Emang kenapa? Boleh dong sebentar doang.. lagi
pula kan sekarang udah nggak ada siapasiapa, ya kan..?, jawab Putri rada genit.
Aku pun tidak mau kalah.
Tapi kan gue cowok, elo nggak malu?, gantian aku
membalasnya.
Kalo elo, gue emang nggak keberatan kok.., untungnya
cuman tinggal elo dong yang ada di sini, daripada yang laen.., jawab Putri.
Denger jawaban kayak gitu, aku malah jadi tambah
bengong. Gila.. kayaknya dia emang ngasih kesempatan nih! Pikirku. Tiba-tiba dia
menyerobot posisi gue yang dari tadi udah berdiri di samping kran.
Sorry yah, gue duluan, habis elo bengong aja sih..,
katanya.
Rupanya dia juga mau mencuci muka. Selama dia
mencuci muka, aku seperti orang bingung. Kadangkadang aku mencuri pandang ke
arah bagian yang terlarang. Posisinya yang sedang membungkuk membuat pantatnya
yang berisi menungging ke arah selangkanganku. Ditambah lagi CDnya yang
berwarna krem terlihat olehku. Lama kelamaan aku menjadi terangsang, penisku
mulai tegang tak keruan. Langsung saja di pikiranku membayangkan penisku
kumasukkan ke dalam memeknya dari belakang pada posisi seperti itu. Entah apa
yang merasuki pikiranku, aku berniat untuk menyetubuhinya di WC ini, sebab
hasratku sudah tak tertahankan. Aku tak peduli dia keberatan atau tidak.
Pokoknya aku harus ngentot dengan dia, apapun caranya.
Diamdiam aku berdiri di pintu keluar, mengamati
keadaan. Aman pikirku, tak ada seorang pun. Jadi aku bisa leluasa melaksanakan
niat bejatku. Saat dia menuju pintu keluar, dari jauh aku sudah melihat senyumannya
yang merangsang birahiku. Sepertinya dia memang sengaja menarik perhatianku.
Tiba-tiba dengan cepat kupalangkan tanganku di depannya, sehingga ia
menghentikan langkahnya. Dia melihatku seakan akan mengerti maksudku.
Buru-buru amat La, emang elo udah ada kuliah lagi?,
tanyaku.
Enggak kok, gue cuman pengen istirahat di sini aja,
jawabnya.
Aku tak menanggapinya, dengan cepat aku segera
menutup dan mengunci pintu dari dalam. Melihat sikapku, Putri mulai menatapku
dalamdalam. Dengan perlahan kudekati dia. Kutatap kedua matanya yang indah. Dia
mulai bereaksi, perlahan dia juga mulai mendekatiku, sehingga wajah kami
berdekatan. Aku mulai merasa bahwa dia juga merasakan hal yang sama denganku.
Nafasnya juga semakin memburu, seolaholah dia
mengerti permainan yang akan kulakukan. Mulutnya mulai terbuka seperti akan
mengatakan sesuatu, namun dia keburu mengecupku dengan lembut. Perasaanku saat
itu tak menentu, sebab baru kali inilah aku dicium oleh seorang cewek. Dengan
spontan aku pun membalasnya dengan mesra. Aneh, walaupun aku belum pernah
melakukannya, otomatis aku tahu apa yang harus mesti kulakukan. Apalagi aku
juga sering melihat di film BF.
Kami saling bermain lidah cukup lama, sampai kami
kesulitan bernafas. Kedua bibir kami berpagut sangat erat. Desahan Putri
membuatku semakin hot menciumnya. Aku mulai menggerakkan tanganku menuju ke
pantatnya, kuraba dengan lembut, dan dengan gemas kuremas pantatnya. Kemudian
aku mencoba untuk mengusap bagian memeknya. Kugosokgosok sampai dia mengerang
kenikmatan. Aku panik kalau erangannya terdengar ke luar. Setelah kuberi tahu
dia mengerti dan mengecup bibirku sekali lagi. Usapanku membuat cairan memeknya
membasahi celananya. Karena dia memakai celana bahan, maka cairannya juga
membasahi tanganku.
Ssshhtt.. gilaa.. enak banget.. ehmm.., desah Putri.
Aku melepaskan ciumanku dan berpindah menciumi
lehernya yang putih mulus. Lehernya yang harum membuatku makin gencar menciumi
lehernya. Mata Putri terlihat mendelik dan menengadahkan mukanya ke atas
merasakan kenikmatan. Tangannya mulai berani untuk meremas penisku yang keras.
Enak sekali pijitannya, membuat penisku semakin berdenyut denyut.
Aku berhenti menciumi lehernya, aku mulai merabaraba
toketnya yang sudah mengeras. Putri mulai membuka kaosnya, dan memintaku untuk
memainkan kedua toketnya. Kurabaraba dengan lembut, dan sesekali kuremas
sedikit. Merasa masih ada penghalang, kubuka BHnya yang berwarna putih.
Benarbenar pemandangan yang sangat indah, toketnya yang berukuran sedang, putih
mulus, dan putingnya merah kecoklatan terlihat menantang seperti siap untuk
dikemot.
Langsung saja aku sedot susunya yang kenyal itu. Putri
menggelinjang kenikmatan dan memekik. Aku tak peduli ada orang yang mendengar.
Rupanya dia senang menyemprotkan parfum ke dadanya, sehingga terasa lebih
nikmat mengulum toket harum. Aku benarbenar menikmati toket Putri dan aku ingin
mengemoti toket Putri sampai dia menyerah. Kujilat puting susunya sampai
putingnya berdiri tegak. Kulihat Putri seperti sudah di awangawang, tak
sadarkan diri.
Tangan Putri mulai membuka ritsleting celana gue dan
berusaha mengeluarkan penis gue yang sudah keras sekali. Begitu semua terlepas
bebaslah penis gue menggantung di depan mukanya yang sebelumnya dia telah
mengambil posisi jongkok. Dia kocokkocok penis gue, sepertinya dia sedang
mengamati dahulu. Lalu dia mulai mencium sedikitsedikit. Kemudian dia mencoba
membuka mulutnya untuk memasukkan penisku. Pertama hanya 1/4 nya yang masuk,
lamalama hampir seluruh penisku masuk ke mulutnya yang seksi, penisku sama
sekali sudah tak terlihat lagi.
Lalu dia mulai memaju mundurkan penisku dalam
mulutnya. Sedotan dan hisapannya sungguh luar biasa, seperti di film BF. Aku
menahan rasa geli yang amat sangat, sehingga hampir saja aku mengeluarkan
maniku di dalam mulutnya. Belum saatnya, pikirku. Aku ingin mengeluarkan maniku
di dalam memeknya. Maka aku memberi tanda agar Putri berhenti sebentar. Aku
berusaha menenangkan diri sambil mengusapngusap toketnya. Setelah rileks
sedikit, Putri mulai melanjuntukan permainannya selama kurang lebih 10 menit. Putri
sempat menjilat cairan bening yang mulai keluar dari ujung penisku dan
menelannya. Memek Sempit Ayam Kampus
Putri kemudian bangkit untuk melepaskan celana
panjangnya, ia juga melepaskan celana dalamnya yang berwarna merah. Aku
mengambil posisi jongkok untuk menjilati memeknya dahulu, agar licin. Kubuka
pahanya lebarlebar. Terlihatlah memek Putri yang sangat bersih, berwarna merah
muda, lipatannya masih kencang, tak tampak sehelai bulu satu pun. Sepertinya Putri
memang pandai merawat kewanitaannya. Aku mulai menjulurkan lidahku ke memeknya.
Aku sempat berpikir bagaimana kalau di memeknya tercium bau yang tidak sedap.
Ah, bodo amat aku sudah bernafsu, aku tahan nafas saja.
Kubuka belahan memeknya. Lalu kujilat bagian
dalamnya. Tapi ternyata koq baunya tidak seperti yang kubayangkan sebelumnya.
Memek Putri tidak berbau kecut, tapi juga tidak berbau harum, bau memek alami.
Justru bau yang alami seperti itulah yang membuatku makin bernafsu serasa ingin
melumatnya semua ke dalam muluntuku. Aaahh..Putri benarbenar pandai merawat
memeknya. Sungguh beruntung aku.
Aku terus menjilatjilat memeknya yang mulai basah
dengan cairannya. Putri terlihat sangat menikmati permainan ini. Matanya sayu,
desahannya makin keras seraya menggigit bibir bawahnya.
Akkhh.. sstt.. uugh.. gilaa.. enak banget.., desah Putri.
Memeknya terasa hangat dan lembut. Betulbetuk memek
ternikmat yang kurasakan. Kumasukkan jari telunjukku ke dalam memeknya sambil
mengaitngaitkan ke dinding memeknya. Tentu saja Putri makin edan reaksinya,
membuat semakin kelojotan nggak keruan. Sampai ia menjepitkan kedua belah
pahanya hingga kepalaku terjepit di antara sepasang paha yang putih mulus, dan
tangannya menjambak rambuntuku sampai aku sendiri merasa kesakitan.
Cairan yang keluar dari memeknya sampai meleleh ke
pipiku dan kepahanya. Sebagian sempat mengalir ke bibirku. Karena penasaran
dengan selama ini yang kutahu, kucicipi cairan itu. Gila! Rasanya enak koq,
agak asin. Langsung aja aku hisap sebanyakbanyaknya dari memeknya. Putri sempat
risih melihat perbuatanku. Namun aku cuek saja, sebab dia tadi juga melakukan
hal yang sama pada penisku.
Tiba-tiba Putri mendorong kepalaku dari memeknya.
Kayaknya dia sudah nggak kuat lagi.
Masukin dong punya elo, gue udah nggak tahan nich..
ayo dong sayy.., pinta Putri dengan suara mendesah.
Aku sempat tertegun sejenak, sebab sama sekali aku
belum pernah melakukannya.
Ayo cepat dikit dong.., katanya sambil memandangku
yang tertegun sejenak.
Dengan bermodal nekat dan pengetahuan dari film BF,
gue turutin saja permintaan Putri. Kuangkat satu kakinya ke atas bak mandi,
sehingga posisi memeknya lebih terbuka. Memeknya sudah basah sekali oleh cairan
sehingga terlihat mengkilat. Hal itu makin membuatku bernafsu untuk memasukkan
penisku ke memeknya. Kueluselus dahulu kepala penisku ke bibir memeknya.
Kudorong penisku perlahan.. masuk sedikit demi sedkit.
Pantatku terus kudorong, terasa sebagian kepala
penisku sudah masuk ke lobang memek Putri yang sudah basah dan licin tapi
terasa sempit banget. Dalam hati aku beruntung juga bisa ngerasain sempitnya
memek perawan. Kucoba kugesek dan menekan perlahan sekali lagi. Penisku sudah
masuk setengahnya, namun masih terasa sempit sekali. Tubuh Putri sempat
tersentak ketika penisku sudah masuk seluruhnya.
Auuwww.. sakitt.. pelann.. sstt.., Putri sedikit
menjerit.
Kutarik penisku keluar, lalu kudorong lagi sekuat
tenaga. Aku sengaja membiarkan penisku menancap di dalamnya beberapa saat agar
memek Putri terbiasa menerima penisku. Kemudian barulah aku memulai gerakan
maju mundur. Terasa penisku bergesekan dengan dinding memek yang
bergerinjalgerinjal. Jadi ini toh yang dinamakan bersetubuh, pikirku dalam
hati. Penisku terasa agak perih dijepit oleh memeknya, tapi tetap kuteruskan,
aku tak mau kehilangan kesempatan berharga ini.
Tampaklah pemandangan indah ketika penisku keluar
masuk memek Putri. Penisku sudah tidak terasa perih lagi, malah sebaliknya,
terasa geli ngilu enak. Putri semakin tidak jelas rintihannya, seperti orang
menangis, air matanya meleleh keluar. Mulutnya menggigit bibirnya sendiri
menahan sakit. Aku sempat kasihan melihatnya. Mungkin aku sudah keterlaluan.
Kucoba berbicara padanya sambil kedua pinggul kami menghentak-hentak.
Ke.. napa.. La.. ehhgg.., elo.. pe.. ngen
udahann..?, tanyaku.
Ja.. ngan dilepas.. terussinn.. aja.. gue.. nggak..
apa.. apa.. kok.. sstt.., kata Putri.
Goyangan pinggul Putri sangat luar biasa, hampir aku
dibuat ngecret sekali lagi. Kutarik penisku keluar dan kudiamkan beberapa saat.
Setelah itu aku minta ganti posisi, aku ingin ngentotin dia dari belakang. Putri
berpegangan pada pintu kamar mandi, sedangkan pantatnya sudah menungging ke
arahku. Dalam posisi itu lipatan memeknya terlihat lebih jelas. Tanpa basabasi
lagi kumasukkan saja penisku dengan hentakan yang kuat. Kali ini lebih lancar,
sebab memeknya sudah terbiasa menerima penisku.
Kali ini gerakan Putri lebih hot dari sebelumnya, ia
mulai memutar mutar pantatnya. Setiap gerakan pantatnya membuat penisku sangat
geli luar biasa.. penisku berdenyutdenyut seperti ingin memuntahkan lahar yang
panas..aku merasa tak tahan lebih lama lagi. Tapi aku tak ingin mengecewakan Putri,
aku pun berusaha mengimbangi permainannya.
Aduhh srr.., ada cairan licin kembali keluar dari
penisku. Cairan itu makin menambah licin dinding memek Putri. Aku benarbenar
merasakan kenikmatan persetubuhan ini. Aku makin tenggelam dalam kenikmatan bersetubuh
dengan Putri, sungguh aku tak akan melupakannya. Tubuh kami terlihat mengkilat
oleh keringat kami berdua. Toket Putri bergoyanggoyang mengikuti irama gerakan
kami, membuatku makin gemas untuk meremasnya dan sesekali kukemot sampai ia
memjerit kecil. Memek Putri makin berbusa akibat kocokan penisku.
Aku merasakan sesuatu yang tak tertahankan lagi. Aku
makin pasrah ketika kenikmatan ini menjalar dari buah zakar menuju dengan cepat
ke arah ujung penisku. Seluruh tubuhku bergetar hendak menerima pelepasan yang
luar biasa.
Laa.. gue udah mau keluar.. nihh.. Elo.. masih..
lama.. nggak..?, rintihku.
Sa.. bar.. se.. bentarr.. sayaangg.. sama.. samaa..
gue.. juga.. hampir.. keluarr.. oohh.. ahhgghh.., pantatnya menekan penisku dengan
kuat.
Mukanya berusaha menengok ke arahku berusaha
mengulum bibirku. Kudekatkan bibirku agar dia bisa mengulumnya. Bersamaan
dengan itu..
Aaahh.. Aaahh.. Aaahh.. Aaahh.. Aaahh..
Penisku menyemprotkan air mani ke dalam lobang
memeknya berkalikali. Sampai cairan putih itu meleleh ke pahanya dan sempat
menetes ke lantai. Tak kusangka banyak sekali spermaku yang berlumuran di
memeknya. Putri berjongkok memegang penisku. Lalu ia menjilat dan mengulum
penisku yang masih berlumuran sperma. Dia menelan semua spermaku sampai kepala
penisku bersih mengkilat. Dia kelihatan tersenyum bangga.
Putri kembali berdiri memandangi penuh kepuasan.
Tubuh Putri terjatuh lemas membebani tubuhku, badannya bergetar merasakan
orgasme. Putri memandangku tersenyum, disertai dengan nafas yang masih
terengahengah. Kami pun berpelukan dalam tubuh penuh keringat dengan alat
kelamin kami masih saling menyatu. Bibir kami saling mengecup dengan mesra,
sambil memainkan bagianbagian sensitif.
Kami membersihkan diri bersama sebelum beranjak
keluar WC. Selama kami mandi kami saling mengutarakan sesuatu hal. Isengiseng
aku bertanya mengapa dia mau menerima perlakuanku barusan.Ternyata Putri
mengatakan bahwa selama ini dia sudah lama menyukaiku, namun ia tidak berani
mengutarakannya, sebab malu sama temantemannya. Aku sempat tertegun
mendengarnya. Kemudian aku juga mengatakan bahwa aku juga suka padanya. Seakan
dia tak percaya, tetapi setelah kejadian tadi kami menjadi saling menyayangi.
Kami kembali berpelukan dengan mesra sambil saling mengecup bibir.
Aku sempat khawatir kalau Putri hamil, sebab aku
mengeluarkan spermaku di dalam memeknya. Aku tidak mau menikah, aku belum siap
jadi bapak. Biarlah, kalaupun Putri hamil, aku akan membuat suatu rencana.
Lagipula kami melakukannya baru sekali, jadi kemungkinan dia hamil kecil
peluangnya.
Selesai mandi aku menyuruh Putri keluar belakangan,
aku keluar duluan agar bisa mengamati keadaan. Setelah tidak ada orang satupun,
barulah Putri keluar, kemudian kami pergi berlawanan arah dan bertemu kembali
di suatu tempat. Sampai saat ini hubunganku dengan Putri masih berjalan baik,
cuma kami belum mengulang apa yang kami lakukan di WC dulu.
Beberapa minggu setelah kejadian itu aku mendengar
fakta dari temantemannya bahwa Putri itu sebenarnya cewek yang haus Sex. Dia
juga telah bersetubuh dengan banyak pria, baik dari kalangan mahasiswa atau
omom. Makanya aku sempat curiga waktu kami bersetubuh dulu, sebab walaupun
memeknya masih rapat seperti perawan, namun aku tidak merasakan menyentuh
selaput daranya, bahkan aku sama sekali juga tidak melihat darah yang keluar
dari lubang memeknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.